Masalah
kegemukan selalu dikaitkan pada keturunan. Padahal, kegemukan lebih
sering diakibatkan oleh kebiasaan makan yang kurang sehat dan kurang
berolahraga.
Menurut
F.G. Winarno, ilmuwan senior dari IPB, menjaga berat badan yang sehat
seharusnya sudah dimulai sejak bayi lahir. Bayi harus dijaga agar tidak
terlalu gemuk. Bayi dan anak-anak yang pertumbuhannya lebih
dipercayakan kepada pembantu biasanya mengalami pertumbuhan terlalu
cepat, salah satu di antaranya adalah terlalu gemuk.
Tragisnya,
banyak ibu yang justru merasa bahagia melihat anaknya gendut sekali.
Padahal, anak-anak yang terlalu gemuk akan memiliki sel lemak yang
berlipat ganda sejak bayi. Jumlah sel lemak tersebut akan dipertahankan
sampai tua.
Bila
kelak dewasa dan makan terlalu banyak, sel-sel tersebut mudah
mengembang. Badan mudah menjadi gemuk dan kelak dapat berkembang
menjadi obesitas.
Problem Nasional
Kasus
kegemukan juga menjadi masalah besar terutama pada anak-anak di negara
yang ekonominya sudah maju atau berkembang. Jika langkah-langkah nyata
untuk mengatasi kegemukan itu tak dilakukan, diperkirakan satu dari
lima pria dan sekitar seperempat dari seluruh wanita yang ada dapat
mengalami kegemukan dalam tiga tahun mendatang.
Untuk
menghindarkan diri dari kecenderungan menjadi gemuk perlu diingat
bahwa lemak di piring kita sebagian besar akan disimpan menjadi lemak
di dalam tubuh. Dengan demikian, tubuh dapat menjadi cepat gemuk.
Berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk menghindari kegemukan:
1. Jangan yang digoreng
Masaklah
mi dalam air, jangan digoreng. Begitu juga dengan nasi. Sajikan nasi
yang ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih daging juga lebih
baik yang dipanggang.
2. Kunyah perlahan
Kunyahlah
makanan secara perlahan-lahan dan cobalah menikmati makanan sewaktu
berada dalam mulut. Dengan demikian akan menyebabkan lambung cepat
kenyang dan membantu mencegah makan terlalu banyak. Nasihat lama yang
masih boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32 kali sebelum
menelannya.
3. Ambil sedikit
Ambillah
makanan pertama sedikit mungkin ke dalam piring Anda. Tambah sedikit
demi sedikit bila masih lapar. Cara ini dilakukan agar Anda tidak merasa
terpaksa harus menghabiskan makanan yang sudah berada di piring.
4. Tinggalkan meja setelah selesai
Diimbau
untuk segera meninggalkan meja makan setelah selesai dan jangan
dilanjutkan dengan mengobrol. Ini dilakukan untuk menghindarkan diri
dari iseng atau keinginan ngemil dan mengambil makanan dari sana-sini
sehingga tak terasa perut menjadi terlalu kenyang.
5. Hindari kadar gula dan lemak tinggi
Hindari makanan berkadar gula dan lemak tinggi seperti cake cokelat, kue-kue (pastries), lemak hewan, mentega, fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.
6. Konsumsi banyak buah
Mengonsumsi
banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan
karbohidrat dapat menjaga jumlah kalori yang masuk agar sesuai dengan
kebutuhan.
7. Waspadai minuman bersoda
Anak-anak yang mengonsumsi minuman ringan bergula berisiko tinggi
mengalami kegemukan. Laporan para peneliti Amerika yang diterbitkan
oleh The British Medical Journal The Lancet, remaja AS perlu segera mengurangi minuman bersoda dan junk food yang berisiko mengganggu kesehatan.
8. Kurangi menonton televisi
Kegemukan
pada anak-anak diakibatkan oleh banyak faktor. Tidak ditekankan hanya
pada satu faktor, yaitu minuman ringan dan masalah gizi, melainkan juga
kebiasaan seperti menonton televisi.
Membanjirnya
acara di televisi, termasuk film-film kartun dan sinetron, membuat
anak-anak dan ibu rumah tangga semakin lama duduk di depan televisi
sambil ngemil. Keadaan demikian mendorong tubuh kurang gerak dan mudah
menjadi gemuk.
0 Comment:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar