Valentine’s Day,
Seluruh penjuru dunia beramai-ramai mengiyakan bahwa tanggal 14
Februari sebagai hari Velentine atau sering disebut sebagai hari Merah
Muda Se-Dunia. Di Indonesia pun, sebagian warganya turut menyambut
dengan suka-cita datangnya hari ini, meskipun sebenarnya mereka tidak
begitu faham bahkan tahu pasti mengapa harus ikut merayakan hari
tersebut. Khalayak umum memaknai hari Valentine sebagai momenent untuk
menunjukkan rasa sayang kita terhadap sesama baik itu untuk teman,
kekasih ataupun keluarga. Padahal untuk melakukan itu tak musti
menunggu datangnya si 14 Februari, kita pun sebenarnya dapat melakukan
ataupun menunjukkannya dalam setiap hari selama satu tahun. Kita juga
tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli coklat, bunga dan pernak-pernik lainnya ataupun mengirim ucapan lewat sms
untuk menunjukkan rasa sayang kita, cukup dengan perhatian yang tulus
yang hanya dikhususkan pada 1 hari saja, tapi dilain hari justru hal
tersebut dinafikkan untuk hal itu.
Dalam kesempatan sebelumnya insico telah memposting tentang makna angka 8
dan juga arti filosofi angka o. pada kesempatan kali ini insico akan
memposting tentang angka 1 dan 4, yaitu 14 Februari dalam 7 versi .
Mengapa penulis memilih angka 7 sebagai judul artikel kali ini? ini
terlepas dengan artikel sebelumnya tentang makna angka-angka lho, tapi
judul ini penulis ambil karena memang sangatlah banyak versi tentang
sejarah Valentine’s Day.
Okelah kawan kiranya penulis tidak perlu panjang lebar ber intermezzo, langsung saja marilah kita kaji bersama secara detail akan keistimewaan hari Valentine yang kedatangannya selalu membuat dunia menjadi serba Merah Muda. Sejarah Valentine sangatlah banyak versinya. ada yang mengatakan bahwa asal mula Valentine itu berkaitan dengan Saint Valentine.
Sejarah Valentine Versi 1 (Pertama)
Asal mula hari Valentine tercipta pada jaman kerajaan Romawi. Menurut adat Romawi, 14 februari adalah hari untuk menghormati Juno. Ia adalah ratu para dewa dewi Romawi. Rakyat Romawi juga menyebutnya sebagai dewi pernikahan. Di hari itu diadakan perayaan Feast of Lupercalia (undian cinta).
Pada masa itu, kehidupan belum seperti sekarang ini, para gadis dilarang berhubungan/berinteraksi dengan para pria. Pada malam menjelang festival Lupercalia berlangsung, nama-nama para gadis ditulis di selembar kertas dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas kaca. Nantinya para pria harus mengambil satu kertas yang berisikan nama seorang gadis yang akan menjadi teman kencannya di festival itu. Tak jarang pasangan ini akhirnya saling jatuh cinta satu sama lain, berpacaran selama beberapa tahun sebelum akhirnya menikah.
Dibawah pemerintahan Kaisar Claudius II, Romawi terlibat dalam peperangan. Kaisar Claudius kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat armada perangnya. Ia yakin bahwa para pria Romawi enggan masuk tentara karena berat meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Akhirnya ia memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Saint Valentine yang saat itu menjadi pendeta terkenal di Romawi menolak perintah itu. Ia bersama Saint Marius secara sembunyi-sembunyi menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta. Namun aksi mereka diketahui sang kaisar yang segera memerintahkan pengawalnya untuk menyeret dan memenjarakan pendeta Saint Valentine.
Asal mula hari Valentine tercipta pada jaman kerajaan Romawi. Menurut adat Romawi, 14 februari adalah hari untuk menghormati Juno. Ia adalah ratu para dewa dewi Romawi. Rakyat Romawi juga menyebutnya sebagai dewi pernikahan. Di hari itu diadakan perayaan Feast of Lupercalia (undian cinta).
Pada masa itu, kehidupan belum seperti sekarang ini, para gadis dilarang berhubungan/berinteraksi dengan para pria. Pada malam menjelang festival Lupercalia berlangsung, nama-nama para gadis ditulis di selembar kertas dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas kaca. Nantinya para pria harus mengambil satu kertas yang berisikan nama seorang gadis yang akan menjadi teman kencannya di festival itu. Tak jarang pasangan ini akhirnya saling jatuh cinta satu sama lain, berpacaran selama beberapa tahun sebelum akhirnya menikah.
Dibawah pemerintahan Kaisar Claudius II, Romawi terlibat dalam peperangan. Kaisar Claudius kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat armada perangnya. Ia yakin bahwa para pria Romawi enggan masuk tentara karena berat meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Akhirnya ia memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Saint Valentine yang saat itu menjadi pendeta terkenal di Romawi menolak perintah itu. Ia bersama Saint Marius secara sembunyi-sembunyi menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta. Namun aksi mereka diketahui sang kaisar yang segera memerintahkan pengawalnya untuk menyeret dan memenjarakan pendeta Saint Valentine.
Saint Valentine meninggal di balik tembok kebebasannya (penjara) pada tanggal 14 Februari 269 Masehi, bertepatan dengan hari yang dipilih sebagai pelaksaan ‘undian cinta’. Legenda juga mengatakan bahwa Saint Valentine sempat meninggalkan ucapan selamat tinggal kepada putri seorang penjaga narapidana yang bersahabat dengannya. Di akhir pesan itu, ia menuliskan : “Dengan cinta dari Valentinemu”. Pesan itulah yang kemudian merubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat Saint Valentine sebagai Pejuang Cinta, Akhirnya secara bertahap 14 Februari menjadi hari khusus untuk bertukar surat cinta dan Saint Valentine menjadi idola para pecinta.
Penerimaan kematian Saint Valentine sebagai ‘hari kasih sayang’ juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa, bahwa waktu ‘kasih sayang’ burung jantan dan burung betina mulai bersemi pada tanggal 14 Februari. Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata Galentine yang berarti ‘galant atau cinta’. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari.
Sejarah Hari Valentine Versi 2 (Kedua)
Dibawah pemerintahan Kaisar Claudius II, Romawi masih gencar untuk ekspansi wilayah dan agama. Dibawah kursi kepemimpinan Kaisar Claudius II, semua warga diwajibkan untuk menyembah tuhan atau Dewa yang telah ditentukan atau ditetapkan oleh Pemerintahan Kaisar Claudius II.
Namun pada saat itu, ada salah satu warga penduduknya yang tidak patuh terhadap peraturan dari Kaisar Claudius II. Ia adalah St. Valentine. Berita itu akhirnya didengar juga sama Kaisar Claudius II dan akhirnya Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi.
Walaupun St. Valentine dipenjara alias dihukum oleh Kaisar Claudius II, St. Valentine justru mendapatkan banyak dukungan dari orang-orang yang tidak suka terhadap Kaisar Claudius II. Orang-orang yang mendambakan doa St.valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali jeruji penjaranya. St. Valentine menghirup udara terakhir tepat pada tanggal 14 Februari, saat ia masih di dalam penjara.
Dambaan/tulisan doa itulah yang kemudian mengubah sejarah angka 14 bulan Februari. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang penuh dengan segala doa. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta kepada tuhan dan sesama.
Sejarah Hari Valentine Versi 3 (Ketiga)
Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar.
Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.
Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.
Sejarah Hari Valentine Versi 4 (Keempat)
Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:
- Pastur di Roma
- Uskup Interamna (modern Terni)
- Martir di provinsi Romawi Afrika.
Hubungan antara ketiga martir ini
dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus
Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang
diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan
sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan
bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari
raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sejarah Hari Valentine Versi 5 (Kelima)
Menurut Sejarah (tarikh) kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Siapa itu dewa Zeus, Dewa Zeus adalah bokapnya Hercules.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.
Sejarah Hari Valentine Versi 6 (Keenam)
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For this was sent on Seynt Valentyne’s day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
- Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”.
- Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.
Sejarah Hari Valentine Versi 7 (Ketujuh)
Peringatan tanggal 14 Februari berawal saat st. Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan raja romawi pada saat itu yaitu Raja Claudius II (268 – 270 M) pada tanggal 14 Februari 270 M dan untuk mengagungkannya sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, maka para pengikutnya merayakan kematin st. Valentine sebagai upacara keagamaan. Namun sejak abad ke 16 M, perayaan itu tidak lagi dijadikan sebagai perayaan keagamaan. Hari valentine kemudian dihubungkan dengan acara perjamuan kasih sayang bangsa romawi yang disebut “supercalis” setiap tanggal 15 februari.
Setelah orang romawi masuk agama nasrani (kristian), acara supercalis kemudian dihubungkan dengan upacara kematian st. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai ‘hari kasih sayang’ juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu ‘kasih sayang’ itu mulai bersemi ‘bagai burung jantan dan betina’ pada tanggal 14 Februari.
Sejarah Hari Valentine Versi 7 (Ketujuh)
Peringatan tanggal 14 Februari berawal saat st. Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan raja romawi pada saat itu yaitu Raja Claudius II (268 – 270 M) pada tanggal 14 Februari 270 M dan untuk mengagungkannya sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, maka para pengikutnya merayakan kematin st. Valentine sebagai upacara keagamaan. Namun sejak abad ke 16 M, perayaan itu tidak lagi dijadikan sebagai perayaan keagamaan. Hari valentine kemudian dihubungkan dengan acara perjamuan kasih sayang bangsa romawi yang disebut “supercalis” setiap tanggal 15 februari.
Setelah orang romawi masuk agama nasrani (kristian), acara supercalis kemudian dihubungkan dengan upacara kematian st. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai ‘hari kasih sayang’ juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu ‘kasih sayang’ itu mulai bersemi ‘bagai burung jantan dan betina’ pada tanggal 14 Februari.
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang berarti ‘galant atau cinta’. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang ‘martyr’ bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh dari pengertian sebenarnya. Orang-orang pada saat ini tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Saat ini orang mengenal Valentine melalui kartu ucapan, pesta persaudaraan, tukar-menukar kado dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.
Demikian tadi diatas beberapa versi sejarah Valentine, entah yang mana yang benar dan mana yang kurang benar. artikel tulisan ini saya ambil dari beberapa sumber. karena sampai sekarang ini sejarah valentine masih kabur dan misterius, mana yang sebenarnya awal mula sejarah Valentine’s Day aytau di Indonesia disebut dengan Hari Valentine yang tinggal 1 hari lagi (Besok) bagi yang merayakan. Seperti dari versi-versi penobatan hari Valentine diatas, ritual dari perayaan Valentine’s Day adalah saling bertukar doa dan ucapan. bisa itu melalui sms, mms, surat, tulisan, kartu ucapan ataupun yang lainnnya. pada intinya tetap sama. yaitu merayakan Hari Valentine.
Di Amerika, Miss Esther Howland tercatat sebagai orang yang mengirimkan kartu valentine pertama. Acara Valentine mulai dirayakan besar-besaran semenjak tahun 1800 dan pada perkembangannya. Acara Valentine saat ini sudah mulai direnovasi dari awal dilahirkannya hari Valentine itu sendiri yakni dari kartu kini sudah ada sedikit pengembangannya yakni dengan saling mengirimkan bunga, coklat, boneka dan tanda-tanda saying lainnya. Bahkan saat ini acara terebut menjadi sebuah ajang bisnis yang menguntungkan bagi para bisnisman. Kita lihat saja menjelang tanggal 14 Februari mall-mall, pusat-pusat perbelanjaan, televisi, radio, bahkan semua media menyuguhkan acara-acara yang berkaitan dengan Valentine.
Semarak hari kasih sayang kian merebak keluar dan menjangkit masyarakat di seluruh penjuru dunia yang dibumbui dengan versi sentimentak tentang makna valentine itu sendiri. Bahkan anak-anak kecil pun tertular dengan virus ini, mereka saling berkirim kartu, bunga, coklat dan tanda-tanda saying lainnya kepada teman-temannya di sekolah guna menunjukkan rasa sayang mereka.
Yach dari sedikit sini dapat diambil kesimpulan bahwa hari Valentine hanyalah sebuah kebiasaan atau lebih bercorak pada kepercayaan. Hari Valentine bukanlah hari yang harus dikultuskan sebagai hari yang paling tepat diantara hari-hari yang lainnya untuk mendoakan dan mengungkapkan kasih-sayang. antar sesama. Pengungkapan ataupun memberikan kasih sayang terhadap sesama bisa kita lakukan dalam setiap hari-hari kita. Yach buat kawan-kawan semua marilah kita ciptakan saling kasih dan menyanyangi dalam setiap hari kita, tak hanya khusus dalam satu hari saja sehingga dalam setiap hari kita adalah Hari Valentine hari yang penuh dengan kasih sayang.
0 Comment:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar