Pembajakan adalah tindakan perang-seperti yang dilakukan oleh aktor non-negara (pihak swasta tidak berafiliasi dengan pemerintah ada) terhadap pihak dari kebangsaan yang berbeda, atau terhadap kapal kebangsaan mereka sendiri di laut, dan terutama tindakan perampokan dan / atau pidana kekerasan di laut. Orang-orang yang terlibat dalam tindakan ini disebut bajak laut.
Istilah ini dapat mencakup tindakan yang dilakukan di darat, di udara, atau badan utama lainnya air atau di pantai. Ini biasanya tidak termasuk kejahatan yang dilakukan terhadap orang-orang berjalan di kapal yang sama sebagai pelaku (misalnya satu penumpang mencuri dari orang lain pada kapal yang sama). Istilah ini telah digunakan untuk merujuk pada serangan lintas batas tanah oleh agen non-negara.
Pembajakan harus dibedakan dari privateering, yang disahkan oleh otoritas nasional mereka dan oleh karena itu bentuk kegiatan yang sah perang-seperti oleh aktor-aktor non-negara. Bentuk menyerang commerce adalah dilarang oleh Perdamaian Westphalia (1648) untuk penandatangan perjanjian tersebut.
Istilah ini dapat mencakup tindakan yang dilakukan di darat, di udara, atau badan utama lainnya air atau di pantai. Ini biasanya tidak termasuk kejahatan yang dilakukan terhadap orang-orang berjalan di kapal yang sama sebagai pelaku (misalnya satu penumpang mencuri dari orang lain pada kapal yang sama). Istilah ini telah digunakan untuk merujuk pada serangan lintas batas tanah oleh agen non-negara.
Pembajakan harus dibedakan dari privateering, yang disahkan oleh otoritas nasional mereka dan oleh karena itu bentuk kegiatan yang sah perang-seperti oleh aktor-aktor non-negara. Bentuk menyerang commerce adalah dilarang oleh Perdamaian Westphalia (1648) untuk penandatangan perjanjian tersebut.
berikut ini adalah daerah yang rawan perompak didunia :
Pada
akhir 2008, perhatian dunia tertuju kepada perairan yang terletak di
dekat Semenanjung Afrika ini. Salah satu kapal super tanker minyak
terbesar di dunia milik Arab Saudi yang sedang mengangkut dua juta
barel minyak mentah dibajak oleh para perompak dari Somalia.
Peristiwa
itu tercatat sebagai perompakan atas kapal laut terbesar yang pernah
terjadi di dunia. Kapal bernama Sirius Star itu diestimasi berharga
US$150 juta dengan taksiran muatan minyak senilai US$100 juta.
Para
perompak Somalia tidak hanya tertarik pada kapal kargo. Sebuah kapal
yacht berbendera Perancis bernama Carre D’as IV pernah dibajak oleh
perompak Somalia.
Nigeria
Kapal
kontainer asal Denmark bernama Claes Maersk dibajak oleh perompak
ketika sedang bersandar di dermaga. Para perompak menggunakan speedboat
untuk mencapai kapal. Laporan mengenai perompakan ini tidak pernah
ditanggapi oleh pihak pemerintah Nigeria.
Hingga
September 2008, terdapat 24 kali serangan di perairan Nigeria, atau
lebih dari dua kali dalam sebulan. Nigeria menempati urutan kedua
setelah Teluk Aden sebagai wilayah dengan perairan paling rawan di
dunia.
Indonesia
Dengan
status sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia yang
terdiri dari sekitar 17.000 pulau besar dan kecil tentu menjadi lokasi
yang amat potensial untuk melakukan perompakan. Minimnya tingkat
keamanan di laut menjadikan perompak leluasa untuk beraksi.
Pada
April 2008, kapal pengiriman besar milik Norwegia, Spar Cetus,
dibajak oleh dua belas perompak asal Indonesia. Sempat terjadi
pertempuran kecil antara para perompak dan awak kapal yang pada
akhirnya dimenangkan oleh pihak perompak.
Hingga
September 2009, terdapat 23 serangan perompakan yang terjadi di
perairan Indonesia, atau lebih dari dua serangan tiap bulan. Hal ini
menjadikan Indonesia sebagai wilayah dengan perairan paling rawan
ketiga di dunia setelah Teluk Aden dan Nigeria.
Negara
yang terletak di Afrika Timur ini memiliki alam yang indah dan
terkenal sebagai surga bagi para snorkeler (penggemar olahraga
snorkeling). Akan tetapi, negara ini ternyata juga menjadi “alam” yang
indah bagi para perompak. Tanzania terletak di dekat Samudra Hindia,
perairan paling sibuk yang dilalui oleh dua pertiga kapal tanker minyak
dunia dan kapal kargo besar lainnya.
Pada
September 2008, kapal kontainer milik Liberia, Safmarine Asia,
dibajak oleh para perompak. Mereka berhasil membongkar tiga kontainer
dan membawa barang-barang milik awak kapal.
Hingga
September 2008, terjadi 14 serangan, atau hampir dua kali tiap bulan.
Tanzania menempati posisi keempat sebagai wilayah dengan perairan
paling rawan di dunia.
Teluk Somalia sepanjang 1.880 mil atau teluk terpanjang di Afrika sering digunakan oleh para perompak untuk membajak kapal yang melayani rute pengiriman barang melalui Laut Merah.
Faina,
sebuah kapal kontainer milik Ukraina, yang sedang mengangkut
persenjataan buatan Soviet, termasuk 72 tank, dibajak oleh 50 perompak
bersenjata pada September 2008. Pembajakan ini menjadi salah satu
peristiwa yang mendapatkan perhatian dunia. Proses negosiasi tebusan
berlangsung alot dan memperoleh bantuan dari kapal perang milik
Amerika.
Per
September 2008 terdapat 12 serangan di Teluk Somalia, atau lebih dari
satu kali serangan tiap bulan. Ini menjadikan Teluk Somalia sebagai
perairan paling rawan nomor lima di dunia.
Pada bulan Maret 2011, Kapal MV. Sinar Kudus milik PT. Samudra Indonesia juga dibajak diperairan ini.
Di India, tujuh perompak menaiki kapal terbuka sepanjang 12 meter dan mendekati kapal tanker yang mengangkut bahan kimia, Acavus. Per September 2008, terdapat 10 serangan di perairan India. Alhasil, India menempati posisi keenam sebagai wilayah dengan perairan paling berbahaya di dunia.
0 Comment:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar