Sejak abad
ini, di berbagai belahan dunia menemukan begitu banyak bekas peradaban
prasejarah, semua peninggalan sejarah ini tersebar di bawah tanah, di
dasar lautan dan bahkan di atas angkasa.
Artikel
ini menceritakan sebuah pilar (tonggak) besi yang ditemukan di kota
New Delhi, India. Penguasaan teknik peleburannya telah melampaui taraf
teknik manusia masa sekarang.
Tugu
peringatan di candi sekitar Siamaihaluoli kota New Delhi, India,
berdiri tegak sebuah pilar besi raksasa. Tinggi pilar besi yang oleh
penduduk setempat disebut dengan Raja Ah-Yii ini adalah 6,7 meter,
diameternya sekitar 0,37 meter dan beratnya kira-kira 6 ton, hasil
pengecoran besi panas, padat berisi dan terdapat pola hiasan bercorak
kuno di atas pilar tersebut.
Konon
pembuatan pilar besi ini telah mencapai hingga di atas ribuan tahun
lamanya. Namun yang paling membuat orang merasa heran dan takjub adalah
bahwa pilar besi yang telah berdiri tegak selama ribuan tahun ini,
tidak berkarat hingga sekarang meskipun diterpa angin dan hujan.
Semua
orang mengetahui, bahwa besi merupakan logam yang mudah berkarat, besi
yang pada umumnya, jangankan ribuan tahun, dalam beberapa puluhan
tahun saja telah dipenuhi oleh karat. Hingga saat ini, orang-orang juga
belum menemukan cara yang efektif untuk mencegah timbulnya karat pada
perkakas besi. Kalau demikian, siapakah yang menuang pilar besi ini?
Kemurnian Peleburan
Setelah
dilakukan penelitian, pilar besi ini terbentuk melalui tingkat
kemurnian peleburan besi yang mencapai hingga 99,72% dan hingga kini
juga tidak ada orang yang mengetahui bagaimana orang-orang dulu
menguasai teknik peleburan ini.
Dan teknik manusia pada zaman sekarang juga tidak memungkinkan bisa
melebur hingga mencapai peleburan yang demikian murni. Demikian
jelaslah, bahwa ini merupakan sebuah bekas peradaban prasejarah manusia
yang ditinggalkan, majunya tingkat peradaban manusia itu telah hilang
dan meninggalkan misteri sepanjang masa ini.
Mengenai
peradaban prasejarah, telah banyak ilmuwan yang mengakui realita
keberadaannya secara terbuka. Arkeolog Michael Claimo dan Richard
Thompson dalam monograf mereka (Arkeologinya yang Dilarang; Sejarah
Manusia yang Disembunyikan) menceritakan ribuan kejadian peninggalan
peradaban prasejarah.
Pakar
manusia prasejarah dari Inggris yang bernama Genamd Hundcock dalam
sebuah bukunya juga telah mencatat begitu banyak peninggalan peradaban
prasejarah penting. Dan dalam kitab Injil dan Al-Quran juga telah
mencatat fakta kejadian peradaban manusia sebelumnya yang dihancurkan
oleh sebuah banjir besar (kisah Nabi Nuh).
Berkaitan
dengan peradaban prasejarah dan sifatnya yang berkala, pendiri Falun
Gong Mr. Li Hongzhi dalam bukunya (Zhuan Falun) menyebutkan, Di luar
negeri, banyak ilmuwan pemberani secara terbuka telah mengakui itu
adalah suatu kebudayaan prasejarah, peradaban sebelum peradaban manusia
yang ada sekarang ini, yakni sebelum adanya peradaban sekarang ini
masih ada periode peradaban, bahkan tidak hanya satu kali saja.
Berdasarkan
pengamatan benda budaya yang tergali, ternyata itu bukanlah produk
dari satu masa peradaban saja. Oleh karena itu dipercaya, dari sekian
banyak kali peradaban manusia setelah mengalami pukulan yang
memusnahkan, hanya menyisakan sedikit orang yang masih bertahan hidup
dan menempuh kehidupan primitif, kemudian berangsur-angsur berkembang
menjadi sejenis manusia baru lagi, demikianlah mereka mengalami
perubahan melalui periode demi periode.
Oleh
ilmuwan fisika dikatakan bahwa, "Gerakan materi mengikuti hukum
tertentu, perubahan segenap alam semesta kita juga mengikuti hukum
tertentu.
Penguraian
di atas dengan tulisan yang sederhana telah menyingkap pokok masalah
penting sejarah manusia dan telah memecahkan rahasia serta berbagai
macam prasangka yang membingungkan para ahli sejarah selama lebih dari
setengah abad.
0 Comment:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar